Selasa, 27 Agustus 2013

Cinta itu datang setelah senja menghilang.

Kamu ingat disaat senja datang? 
kamu menggenggam erat tanganku, dan membiarkan aku melepas penatku bersamamu. 
Kamu ingat dimana angin bertiup sangat kencang?
Kamu memberikan jaket untuk memastikan aku tidak kedinginan. 
kamu ingat disaat kamu mencium tanganku disaat senja mulai menghilang?
Disitulah aku menaruh hati padamu. 

Mungkin ini sangat aneh. Tapi aku yakin, ini adalah waktu yang tepat bahwa aku harus mencintaimu. 

Disaat senja datang, kamu menyuruhku duduk untuk melihat (yang mungkin bisa dibilang) keajaiban. 
Langit berwarna pink itu datang. Menyapa aku dan kamu yang sedang merasakan kebahagiaan (untukku). Dia menyambut dengan penuh tawa. Aku membalasnya dengan hati yang sangat bahagia. Sungguh bahagia. 
Aku bukanlah pencinta senja yang sesungguhnya. 
Sejak kamu membawa ke tempat ini dan melihat senja datang, aku sangat senang. Terlalu senang bahkan. 
Senja itu ramah. Baru pertama kali bertemu dia sudah memberi keindahan yang memang benar benar indah. 

Dia mulai merubah warnannya dan kamu meraih tanganku. 
Ah, sungguh senang sekali. Bisa dibilang ini hari yang paling indah kedua setelah aku dilahirkan di dunia ini. 
Warna cantik, warna yang sangat aku sukai. Ungu. 
Kamu bercerita tentang keindahan senja dan aku cuma bisa mendengarkan dan menikmatinya. 
Tidak terasa. Kamu bercerita sampai senja itu berubah warna lagi. 
Oh tidak, jangan berhenti sampai disini. Jangan lepas tanganku, Jangan tinggalkan aku.

Bukan keinginanku, Senja merubah dirinya menjadi warna orange. 
Cantik yang benar benar cantik. 
Matahari yang mulai sibuk dengan tugasnya untuk menenggelamkan dirinya, dan aku yang mulai gundah karena tak mau berpisah denganmu. 

Dan bukan keinginaku lagi, Matahari menenggelamkan dirinya. 
Kamu mulai melepas tanganku. lalu membelai jari jemariku dan mencium tanganku. 
Aku tidak tau apa yang terjadi pada saat itu. Senang bukan main. Ya, bisa juga dibilang sedih. 
Kita harus pulang ke gubuk masing masing dan mengucapkan selamat tinggal kepada senja hari ini yang sangat indah.
Oiya,
Mendengarkan janjimu pada saat itu, aku sangat yakin kepadamu. Entah mengapa.

Senja telah mengantarkanku pada hatimu.  

Terimakasih senja dan kamu yang telah membuatku bahagia pada hari itu.



Dia; yang mencintaiku tanpa syarat (2)

“Selamat pagi, Sayang. Selamat tanggal 1 untuk yang ke 17 kita sayang. Maafin aku kalau aku belum bisa buat ayang bahagia. Sayang, semanga...