Selasa, 18 Maret 2014

Jika rindu, datanglah.

Sesungguhnya, bukanlah aku manusia yang sombong.
Aku akan selalu menerima siapa saja yang hadir di kehidupanku.
Mungkin aku hanya kesal dengan lingkunganku yang terlalu bising untuk ku dengar jeritan jeritan tak jelas mereka.
Seperti jeritan orang sakau, yang membuat aku benar benar risih dengan keadaan.
Terlalu terbiasa dengan lingkungan yang sunyi, membuatku jenuh di lingkungan ramai.
Terkadang, disaat aku berada di tempat yang sepi, aku ingin ada banyak orang yang menemaniku.
 Tetapi, jika aku sudah ada di tempat ramai, banyak orang juga yang menemaniku, aku ingin sendiri. Muak aku dengan mereka.



Mungkin kisah ini sama seperti kehadiranmu di kehidupanku.
Jika aku tak ada, kau mencariku.
Jika aku ada, kau mengabaikanku.
Ingin sekali aku menjerit dan melambaikan tangan di depan wajahmu jika aku disampingmu.
Aku tak mengerti, bagaimana bisa aku diabaikan se-sampah itu olehmu jika aku disampingmu?
Kamu tidak buta, kan? Kamu juga tidak tuli, kan?
Tolong, Hargai aku yang pada saat itu sedang berada disampingmu.
Perlakuan mu yang berulang ulang, mungkin membuatku hatiku terkikis.
Jika memang aku tiada lalu kamu mencariku, aku akan lakukan itu. Agar kamu tau, bahwa aku adalah sebagian darimu.


Sudahkah sadar bahwa aku penting di hidupmu?
Aku takkan pergi, aku hanya sembunyi untuk beberapa saat.
Aku tidak akan membiarkan kamu sendiri (jika memang iya).
Aku akan kembali jika memang sudah saatnya.
Aku akan kembali jika kamu memang mencariku.

Jika rindu, datanglah. :) 



Dia; yang mencintaiku tanpa syarat (2)

“Selamat pagi, Sayang. Selamat tanggal 1 untuk yang ke 17 kita sayang. Maafin aku kalau aku belum bisa buat ayang bahagia. Sayang, semanga...