Kamis, 31 Desember 2015

Untuk 2K15🎉

Tahun ini mungkin adalah tahun terhebat, karena pada tahun ini, bulan Juni lalu saya berulang tahun ke 17. Dan mungkin saya tidak lagi menjadi anak kecil yang selalu manja. Saya ingin belajar bagaimana agar saya bisa dewasa. Ataupun memakai celana setiap waktu dan menutup pintu kamar mandi setelah digunakan. Saya ingin membuat papa saya bangga, dan ingin membuat mama tersenyum disurga. Sebab jika aku menyusulnya, aku akan disambut dengan senyum bidadariku.

Di tahun ini, saya ingin berterimakasih kepada orang orang yang saya cintai;

1. Papa :
Untuk papaku, terimakasih sudah ingin membesarkan aku sampai sebesar ini atau besar banget. Terimakasih atas cinta papa yang takkan mungkin tergantikan oleh siapapun, terimakasih atas kerja keras papa yang sangat berguna bagi kehidupan saya yang mungkin boros, terimakasih atas support papa yang selalu dijadikan motivasi kedepannya bagi saya. Terimakasih, Papa. I love you❤️


2. Mama :
Untuk mamaku, terimakasih telah menjagaku  10 tahun. Walau hanya 10 tahun aku melihatmu, tapi aku bisa merasakan kasih sayangmu sampai saat ini. Mungkin kalau bisa mengubah waktu, aku akan nurut sama mama kalau disuruh tidur siang, gaakan marah marah sama mama kalo masakannya gaenak dan gak masak, aku gaakan takut dengan kabel oksigen, aku gaakan takut dengan monitor rumah sakit, aku gaakan takut dengan ruang operasi, aku gaakan takut ruang dimana mama berada. Mama, aku sangat mencintaimu. Aku ingin belajar banyak bagaimana caranya dicintai anak anakmu. Aku sayang mama, selalu❤️

3. Cikra Ariya Sokta, kakakku.
Untuk kakakku, Terimakasih telah menjadi teman tergajelas dan teman ternyebelin. Di tahun ini dia telah menjadi Sarjana Seni. Terimakasih telah menjadi teman terbaik! Love yaaaa!

4. Febri Rhamandiva, kekasihku.
Untukmu yang terkasih, saya sangat sangat senang dengan tahun ini. Karena saya telah melewati waktu 1 tahun penuh denganmu.
Mungkin saya yang selalu emosi gara gara kamu yang selalu ketiduran, tapi aku sayang.
Semoga kita bisa bertemu ditahun tahun berikutnya, ya! Te amo❤️

5. Teman teman.
Teman teman tersayang, semoga kalian bisa lebih baik lagi dan jauh lebih dewasa. Saya akan rindu dimana kita sama sama berusia 17 tahun ditahun ini, dimana kita berusaha meluangkan waktu. Terimakasih atas kejutan jika aku ulang tahun, dan jengukan jika aku sakit.


Untuk orang yang aku cinta, doaku takkan pernah berhenti. Semoga Allah akan selalu memberi kebahagiaan, keselamatan, kesehatan dan rezeki untuk kalian. Amiin Ya Rabbal Aalamiin.

Dan ditahun ini lah saya beres PKL, saya seperti kura kura yang bisa berlari cepat.

Waktu akan berlalu, namun kenangan tidak.
Waktu akan berlalu, namun senyuman tidak.
Waktu akan berlalu, namun kebahagiaan tidak.
Waktu akan berlalu, tapi kamu jangan.

TERIMAKASIH 2015! Happy New Yearsssss!

Jumat, 27 November 2015

Sendu

Memang...

Bulan takan pernah lupa pada bintang. Mereka selalu bersinar dalam kegelapan.

Begitu juga matahari,
Dia selalu bersama awan yang selalu meredupkan panasnya matahari

Dan angin pada hujan.
Angin membawa rindu, hujan membawa sendu.

Kita dicipkatan untuk saling melengkapi, bukan saling mencaci.

Kita diciptakan untuk berdampingan, bukan menjadi saingan.

Kita diciptakan untuk menghidupi, bukan untuk mengkhianati.

Bukankah aku selalu bertanya padamu,
Salahkah aku karena mengagumimu, salahkah aku karena selalu meminta maaf padamu, salahkah aku selalu berterimakasih padamu?

Mungkin kita hanya memikirkan kepercayaan dan kesetiaan, tanpa memikirkan kehidupan.

Mungkin kita selalu egois dalam hubungan, tanpa memikirkan keselarasan.

Mungkin kita terlalu mengabaikan, tanpa memikirkan keadaan.

Mungkin kita terlalu cinta, hingga lupa apa artinya bahagia.

Kamis, 16 Juli 2015

Teruntuk yang terkasih, @FebriRhamandiva.

Untuk,

Febri Rhamandiva.

Dari,

Firizka Ayu Kurnia.


Selamat pagi, jiwaku.
Entah harus dengan mengucapkan apalagi untukmu wahai kekasihku saat ini. Jika ada kata sayang yang diperuntukan yang terkasih, akan aku pakai selalu untukmu. Namun, kata sayang disini hampir sama derajatnya.
Entah harus bagaimana lagi memerlakukanmu sebagai orang yang tercinta setelah ayahku, selama kau berada disampingku, aku selalu ingin memerlakukanmu sebagai raja. Karena kau telah memerlakukanku sebagai ratu.
Entah harus darimana lagi aku mencintai dan menyayangimu. Setauku, aku sudah mencintai sisi buruk dan baikmu. Dan aku sudah menyayangi apa yang hadir di hidupmu.

Begitu banyak cobaan yang kita lewati, kau selalu mencoba menenangkanku dengan kata "sudah ya sayang". Kata yang singkat bahkan mengingatkan ku bahwa kau hadir di hidupku ini untuk menjalani rintangan bersamaku bukan hanya untuk melihatku dengan beribu kesakitan yang ku hadapi.

Mungkin aku pemarah, akhir akhir ini kau selalu menggodaku dengan kata "gendut", "gajah", "bapau" jika aku marah. Kata itu berhasil membuatku tersenyum. Beda jika temanku yang berkata panggilan tadi, mungkin aku tidak akan kembali melihatnya untuk menjadi temanku lagi.

Kau itu pekerja keras, kerja yang bisa saja lebih dari 10 jam lebih itu kau hadapi. Kadang aku menangis, bukan, aku bukan sedih karena aku ditinggalmu untuk bekerja, aku hanya sedih bahwa kau kerja lebih dari 10 jam kerja, kau masih saja tersenyum dihadapanku. Jiwamu itu lelah kan, sayang? Tapi kenapa kau masih bisa tersenyum untukku? Hanya itu yang ingin aku tanyakan padamu.
"Sayang aku berangkat dulu ya.
Sayang jaga diri, jaga hati, jaga pikiran disana.
Aku akan pulang sayang, jangan sedih:)
Aku sayang kamu.
I love you my fat girl, Firizka Ayu Kurnia.
Assalamualaikum sayang."
Kata kata itu yang bahkan sudah jadi makanan sehari hari yang aku dengar dari chat yang selalu kita buat dari hari ke hari.
Aku tidak tau keseharianmu disana.
Mungkin jarak ini menyiksa kita, tapi kau hadir untuk membahagiakanku, bukan?

Kata yang kau ucapkan sebelum kau lakukan itu membuatku meneteskan air mata.
Ingin sekali aku menatap wajahmu lalu membelai pipimu dan berkata
"Sayang, kita lihat kedepannya saja. Baiknya gimana."
Namun, aku tak sanggup...

Mungkin kamu seperti matahari, kamu rela membakar dirinya sendiri untuk menyinariku.

Kata kata ini tak seberapa dengan apa yang ada di isi hatiku.
Kau hadir dengan senyum, seolah mengajakku untuk senyum bersama.
Kau hadir membawa bahagia, seolah  mengajakku untuk bahagia bersama.
Apa yang kau bawa untukku itu bukan semuanya untukku.
Aku dan kamu itu diciptakan untuk menjadi kita.
Maka, apa yang kau bawakan untukku adalah untuk kita.

Sekian tulisan singkat yang meceritakan tentang kita.

I love you, My Pizza Man.

Febri Rhamandiva.

Rabu, 18 Februari 2015

Sangkar

Aku selalu membiarkanmu pergiberterbangan kemanapun... sesukamu...
Aku selalu membiarkanmu mencari apa yang kamu suka.
Aku selalu membiarkanmu membuang kepenatanmu
Aku tidak membiarkan kamu selalu di tempat ini
Aku tidak akan memaksamu untuk cepat pulang
Aku tidak akan ‘menghilangkan’ diriku disaat kamu lupa akan aku.
Aku tidak akan bosan untuk selalu menunggu kedatangan kamu kembali.
Aku hanya kesal, angin begitu besar usahanya untuk menjatuhkanku.
Aku hanya kesal, hujan selalu membuatku kedinginan.
Aku hanya kesal, matahari selalu membuatku kusam.
Aku hanya kesal, karena aku tidak tau sampai kapan aku menempelkan diriku pada batang kayu yang sudah aku anggap tak layak untuk aku tempati.
Aku hanya kesal, mengapa burung burung lain yang datang kepadaku.
Sialnya, aku masih bertahan.
Bukankah seharusnya aku sudah jatuh tertiup angin yang sangat kencang?
Bukankah aku seharusnya mengurung burung burung yang lain disaat aku tau bahwa itu bukan kamu?
Bukankah aku seharusnya tidak menunggumu lagi?
Disini aku menunggumu. Menunggu kehadiranmu yang tak pasti.
Tapi doakan aku, agar aku tak tertiup angin sebelum kamu datang.
Doakan aku, agar aku tak mati kedinginan sebelum kamu pulang.
Doakan aku, agar aku tak terbakar matahari sebelum kamu merasakan kehangatan diriku.

Sayang, percaya padaku, bahwa aku takkan pernah pergi sebelum kamu pulang.

-          Ucap sangkar kepada burung.


22:03 4 Februari 2015 

Dia; yang mencintaiku tanpa syarat (2)

“Selamat pagi, Sayang. Selamat tanggal 1 untuk yang ke 17 kita sayang. Maafin aku kalau aku belum bisa buat ayang bahagia. Sayang, semanga...