Rabu, 07 Desember 2016

Dia; yang mencintaiku tanpa syarat.

“Semangat, sayang. Semoga sukses Ujian hari pertamanya” – Dia, April.
Kata kata yang selalu dia ucapkan selama aku menghadapi Ujian Nasional dari hari ke hari, kata yang sama.
Perasaan yang membuat hatiku benar benar tak tentu arah. Dia berjanji dia akan menemuiku pada bulan april, sampai aku membuat nama sendiri untuk bulan April. Yaitu, April Kita.
Tapi dia berbohong, dia membuatku kecewa. Dia tak jadi pulang ke Bandung untuk menemuiku. Sudah 17 bulan aku tak pernah bertemu denganya.

---

Aku ingin dipeluk kamu, bukan seperti wanita wanita yang ingin seperti Relationship Goals, tapi aku ingin memberi kedamaian kepada diriku saat aku dipeluk kamu.

Aku ingin dengar suaramu jelas, bukan lewat telepon atau lewat voice note, tapi aku ingin mendengar suaramu secara langsung karena suaramulah yang memberi kekuatan untuk melangkah.

Kenapa waktu begitu berjalan sangat lambat? Kenapa kamu juga tak pernah memberi kepastian saat aku sedang menangis karena rindu? Aku lelah menahan rindu. Haruskah aku menyerah pada rindu ini?

Aku benci padamu saat aku menulis ini, benar benar benci. Bagaimana bisa kamu meninggalkan aku sangat jauh sendirian? Apakah kamu yakin bahwa aku baik baik saja? apa kamu yakin tak ada seseorang yang akan menggangguku? Apakah kamu yakin bahwa akan ada seseorang yang akan menemaniku setiap waktu seperti dirimu?
Aku sangat tidak yakin.

Aku benar benar tak habis pikir oleh jalan pikiranmu.

Dia; yang mencintaiku tanpa syarat (2)

“Selamat pagi, Sayang. Selamat tanggal 1 untuk yang ke 17 kita sayang. Maafin aku kalau aku belum bisa buat ayang bahagia. Sayang, semanga...