Rabu, 19 September 2012

Cinta Lalu


Aku menyimpan rasa ini sudah terlalu lama, dari hari ke hari. 
aku merasakan sakit hati. 
aku rasa, itu hal yang wajar dalam bercinta. 
tapi, apakah kamu tau? seberapa sakitnya aku ketika aku tau bahwa kamu memiliki seseorang?
aku merasa lelah mengejarmu, aku pasrah, aku sakit. 
aku mencoba membiarkan kamu menyayangi seseorang dengan tulus, dengan sepenuh hati. 
tapi, bolehkah aku mendapatkan senyummu untuk menghilangkan rasa sakit dan lelah ku ?
Maafkan aku, aku bukan mau merebutmu dari seseorang.
aku juga tidak merasa lebih baik dari seseorang yang kamu miliki. 
Maafkan aku, Jika aku hanya membuatmu kesal. Merasa terganggu oleh sosok dari diriku.
Aku juga tidak ingin mencintaimu jika tau akhirnya begini.
aku meneteskan air mata bukan hanya satu tetes dan dua tetes, tapi ribuan tetes air mataku keluar. hanya untuk menangisimu.
aku takut, jika aku memilikimu nanti, aku disebut seseorang yang tidak tau diri. 
aku takut, jika aku memilikimu nanti, kita berdua hanya saling menyakiti. 
aku takut, jika aku memilikimu nanti, aku hanya mengecewakanmu. 
aku takut, jika aku memilikimu nanti, aku hanya terdiam memendam rasa amarah. 
aku takut, jika aku memilikimu nanti, kita berdua hanya saling berdiam. 
Tapi ingat, ketakutanku berubah menjadi sebuah tujuan. Tujuanku adalah, Mencintaimu dengan tulus. 
aku tidak melihatmu dari uangmu. Aku tidak melihatmu dari wajahmu. tapi aku ingin melihatmu dari cintamu yang sangat tulus mencintaiku. 
Izinkan aku menangis dipundakmu ketika aku merasa sedih.
Izinkan aku tertawa bersamamu jika aku bahagia.
dan, bolehkah aku bertanya kepadamu jika nanti aku memilikimu?
Apakah kamu mencintaiku&menyayangiku dengan tulus?
apakah hanya cinta yang kau bawakan untukku?
benarkah cinta yang datang kepadaku itu adalah cinta yang benar benar miliku?
Aku ragu dengan semua itu, tatapan lekat matamu membuat aku ingin menangis aku merasa, ada seseorang selain aku dihatimu.
memang, aku yang terlalu perasa.
aku takut, nanti. janji janji kamu hanya terucap lewat bibir manismu. 
dan jika nanti kita bersama apa mungkin kita saling mementingkan? bukankah malah menyakiti ?
Egois selalu kita alami,keras kepala adalah sifat kita yang sama. 
jika memang tidak suka denganku, apakah lebih baik berbicara langsung daripada menunggu ?
aku tidak mau menyebutmu dengan 'Cowo tidak punya pendirian' dan aku juga tidak mau disebut 'Wanita tidak tau diri' aku hanya ingin kita saling terbuka, dalam masalah apapun. 
aku ingin sebelum aku tidur aku mendapatkan ucapan 'selamat tidur' darimu.
tapi. apakah apa akan menadapatkan ucapan itu?



"Semua yang kita tunggu, tidak selalu berhasil baik. Tapi, Berusahalah sebelumnya. Suatu saat kamu akan mendapatkan hasil yang lebih baik daripada yang diinginkanmu" -Seseorang yang dilupakan namanya.

Bintang.


Bintang..
malam ini kulihat di tertawa dan tersenyum. 
apakah hanya dia yang bisa tertawa dan tersenyum? 
apakah hanya dia yang tidak bisa menangis? 
kuingin dia berbagi kebahagiaan, tapi sayang. 
kebahagian dia diambil oleh 'seseorang' disana. 
mereka lewati hari demi hari untuk berbagi kebahagiaan.
sedangkan saya hanya menangis, menangis dan menangis. 
Bintang...
Izinkan saya untuk berbagi cerita. 
memang cinta tidak harus memiliki. 
tapi bukankan saling menghargai itu lebih baik?
Bintang...
Izinkan saya meneteskan sejuta tetesan air mata.
memang saya tidak pantas menangisinya. 
tapi bukankah saya menangisinya, bukan mengambilnya dari seseorang?
Bintang...
Izinkan saya meluapkan amarah. 
memang saya tidak pantas untuk meluapkan amarah kepada siapapun.
tapi bukankah meluapkan dengan cara bercerita lebih baik? 
Bintang...
Izinkan saya cemburu. 
memang saya tidak pantas untuk cemburu. 
tapi bukankah, kasih sayang dilihat oleh kecemburuan lebih baik?
Bintang....
Izinkan aku untuk meninta kepadamu. 
jagalah dia baik baik.
teruslah buat dia tersenyum dan tertawa. 
jangan biarkan dia menangis karena 'seseorang' disana.
berilah kebahagiaan untuknya agar aku bisa merasakannya. 
tanpaku, dia bisa lebih menjadi seseorang yang lebih berharga. 
hanya itulah yang aku mau. hingga sampai suatu saat tuhan mengambilku
dia hanya menangisi aku dengan tetesan air mata kekecewaan jika melihat surat ini untuknya. 

Dia; yang mencintaiku tanpa syarat (2)

“Selamat pagi, Sayang. Selamat tanggal 1 untuk yang ke 17 kita sayang. Maafin aku kalau aku belum bisa buat ayang bahagia. Sayang, semanga...